Sejarah Forex
Sejarah Forex, atau market foreign exchange, dimulai pada pertengahan abad ke-19 ketika Standar Emas ditetapkan di Paris. Perkembangan signifikan ini menandai momen penting dalam sejarah perekonomian global. Berdasarkan Standar Emas, emas menjadi unit standar untuk penyelesaian tunai internasional, yang nilainya ditentukan oleh kuantitasnya. Sistem ini bertujuan untuk menstabilkan nilai mata uang dan memfasilitasi pertukaran transnasional dengan menetapkan nilai tukar terhadap emas.
Penerapan Standar Emas menghasilkan penurunan tingkat inflasi dan memberikan kontrol yang lebih besar terhadap penerbitan aset keuangan, yang kini diharuskan memiliki cadangan emas yang sesuai. Emas, dengan nilai intrinsiknya, dapat dibagi, dan stabilitasnya, dipilih sebagai mata uang bersama untuk penyelesaian internasional. Seiring waktu, emas secara bertahap digantikan oleh kertas yang setara seperti sertifikat.
Namun, Standar Emas menghadapi tantangan selama Perang Dunia I ketika negara-negara yang terlibat konflik harus menyuntikkan dana dalam jumlah besar untuk menutupi biaya militer. Hal ini mengakibatkan menipisnya cadangan emas, yang pada akhirnya menyebabkan ditinggalkannya Standar Emas.
Setelah Perang Dunia I terjadi krisis global pada tahun 1930an, yang sangat melemahkan perekonomian negara-negara terkemuka. Meskipun ada upaya pemulihan, Perang Dunia II menghentikan proses ini. Baru pada tahun 1944, pada Konferensi Bretton Woods yang diadakan di Amerika Serikat, kemajuan signifikan dicapai dalam menstabilkan hubungan ekonomi global.
Pada Konferensi Bretton Woods, prinsip-prinsip dasar ditetapkan untuk mengatur penyelesaian perdagangan:
- Dolar AS ditetapkan sebagai mata uang utama untuk penyelesaian internasional;
- Negara-negara yang berpartisipasi menyesuaikan mata uang nasional mereka dengan Dolar AS;
- Dolar AS disesuaikan dengan emas, sehingga menjadi landasan sistem moneter global;
- Selain itu, konferensi ini juga menyaksikan pembentukan lembaga-lembaga penting seperti International Monetary Fund (IMF) dan International Bank for Reconstruction and Development (IBRD).
Konferensi Bretton Woods menandakan adanya perubahan dalam dinamika ekonomi global, dimana Dolar AS mengambil peran dominan dalam keuangan internasional. Namun, seiring dengan berkembangnya perekonomian, keterbatasan dalam mematok mata uang terhadap Dolar menjadi jelas. Realisasi ini menyebabkan ditinggalkannya nilai tukar tetap pada tahun 1973, yang menandai momen penting dalam sejarah Forex.
Perkembangan selanjutnya, termasuk pengenalan nilai tukar floating dan transisi ke transfer elektronik, membentuk kembali market Forex. Munculnya spesialis berpengalaman yang memantau fluktuasi mata uang memungkinkan para trader memanfaatkan pergerakan market secara efektif.
Market forex, yang secara akurat mencerminkan nilai riil aset nasional, mendemokratisasi akses terhadap peluang menghasilkan profit bagi peserta di seluruh dunia. Pada awal tahun 1990an, pasar Forex meluas ke Rusia, menarik bank dan individu yang ingin terlibat dalam trading mata uang.
Selama bertahun-tahun, market Forex terus berkembang, dengan semakin banyak orang yang menyadari potensinya dalam menghasilkan profit dan kesuksesan. Saat ini, trading Forex tetap menjadi landasan keuangan global, memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi dalam skala besar.